Senin, 22 Oktober 2012

Apa Yang Bisa Dijawab Oleh SIG??

Dengan keunikan SIG  yang didisain merupakan gabungan antara CAD dan basis data serta mempunyai konsep topologi, maka SIG mampu menjawab beberapa pertanyaan generik, diantaranya adalah:


1        Lokasi: untuk mengetahui lokasi keberadaan suatu fitur (feature) tertentu. Misalnya:
a)     Di Lokasi HPH mana saja lokasi kebakaran hutan atau titik-titik hot spot ditemukan?
b)     Lokasi hutan gambut ada dimana saja di Wilayah Kalimantan Tengah?
c)      Kejadian lokasi longsor ada pada koordinat berapa?

2        Ukuran (panjang, luas dan keliling):
a)     Berapa jarak antara lokasi tanah longsor dari ibu kota kecamatan A?
b)     Berapa luas lahan longsor yang terjadi
c)      Berapa kira-kira panjang batas luar suatu kawasan Taman Nasional?

Aplikasi Sistem Informasi Geografis

  1. Pelayanan emergensi (Emergency Services): Sistem informasi kejadian kebakaran dan masalah-masalah kopolisian (Fire and Police emergence services)
  2. Lingkungan (Environmental) yang mencakup masalah pemantauan dan atau pemodelan spasialnya (Monitoring and spatial modeling)
  3. Bisnis (Business), misalnya penentuan lokasi lokasi perniagaan (toko, mall, pasar swalayan), sistem pelayanan antar (delivery service system).
  4. Industri transportasi, komunikasi, pertambangan, pemasangan pipa dan layanan kesehatan (Transportation, Communication, Mining, Pipelines, Healthcare)
  5. Pemerintahan (Government), batas-batas administrasi pemerintahan beserta data statistiknya serta kemiliteran.
Sumber : http://sig-kehutanan.blogspot.com/

Bagaimana Persepektif Sistem Informasi Geografis

Sejalan dengan perkembangan SIG itu sendiri, SIG dapat dipandang dari berbabai bidang, diantaranya adalah sebagai suatu:

1        Teknologi:  SIG dapat dipandang sebagai suatu teknologi karena didalam sistemnya terdapat konsep sistem itu sendiri, perangkat keras (hardware) dan perangkat lunaknya (software). 

2        Metodologi: SIG dapat dipandang sebagai suatu metodologi karena SIG mampu melakukan manipulasi, analisis dan displai atau memberikan visualisasi data spasial dan non-spasial.  SIG adalah suatu metode yang menggabungkan antara visual dan basisdata dan sering disebut dengan  peta yang cerdas smart map.

3        Profesi:   Banyak kalangan menganggap bahwa SIG adalah sesuatu profesi yang baru atau spesialisasi baru, baik dari tingkat operator maupun programmer.  Pada saat telah terjadi kecenderungan positif dalam pengembangan profesi di bidang SIG atau geomatika. Kebijakan pemerintah untuk membangkitkan jasa konsultasi dengan pihak swasta telah mendorong banyak pihak swasta untuk mulai  membangun hubungan kemitraan dengan pihak pemerintah baik sebagai penyedia data maupun jasa kunsultasi. 

Trend Teknologi SIG Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam

 

Software SIG

Sejak awal tahun 1995-an, sistem informasi geografis berkembang demikian pesat. Pada bidang aplikasi pengelolaan sumberdaya lama, trend evolusi, adaptasi dan perubahan SIG tetap berlanjut sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan pemakai. Pada awalnya perangkat lunak SIG maupun penginderaan jauh hanya dirancang menggunakan format data tertentu, misalnya hanya menggunakan struktur data raster atau vektor. Sejalan dengan kemanjuan teknologi, dan semakin banyaknya perangkat lunak SIG baik untuk penelitian maupun pengerjaan proyek berskala besar, perangkat lunak yang ada saat ini sudah mulai mempunyai kemampuan untuk mengolah atau menganalisis data vektor dan data raster sekaligus. Dari sejumlah perangkat lunak yang tersedia di pasaran, beberapa diantaranya dapat membaca format-format yang dikeluarkan oleh perangkat lunak lainnya.

Kamis, 18 Oktober 2012

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB UNTUK INVENTARISASI DATA AIR TANAH DAN PERTAMBANGAN UMUM DI JAWA TIMUR

Potensi Air Tanah dan Pertambangan Umum di Jawa Timur memerlukan pengelolaan yang berkesinambungan. Sistem Informasi Geografis (SIG) menampilkan data spasial dan menampilkan atribut yang ada didalamnya. Sistem ini dirancang untuk memberikan informasi data Air Tanah dan Pertambangan Umum di daerah Jawa Timur secara praktis dan sistematis. Pengembangan SIG sekarang sudah mengarah ke dunia maya yaitu Web SIG. Dengan mengggunakan metode penyusunan database dan pembuatan WEB SIG itu sendiri Serta menggunakan data Air Tanah dan Pertambangan Umum akan memberikan informasi dan menginventarisasikan data tersebut kepada masyarakat secara luas. Hasil Inventarisasi Data Air Tanah dan Pertambangan Umum di Jawa Timur terdapat Potensi Bahan Galian yang hampir sama di 18 Kabupaten di Jawa Timur,dimana potensi terbanyak terdapat di Kabupaten Pacitan dan Kabupaten yang memiliki paling sedikit potensi terdapat di Kabupaten Madiun, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Sampang. Kemudian Potensi Cekungan Air Tanah (CAT) terdapat di 17 Kabupaten di Jawa Timur,yang mana di Kabupaten tersebut memiliki jumlah potensi CAT yang hampir sama yaitu sekitar 2 sampai 3 Potensi CAT dan hanya satuKabupaten yang hanya memiliki 1 Potensi CAT yaitu Kabupaten

Sumber : http://digilib.its.ac.id/ITS-Undergraduate-35001120000232/19531

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SUMBER DAYA ALAM INDONESIA BERBASIS WEB

Sistem informasi geografis merupakan teknologi untuk mengelola, menganalisis dan menyebarkan informasi geografis yang berkaitan dengan tata letak keruangan dan informasi-informasi yang terkait. Berkaitan dengan sumber daya alam, maka informasi geografis akan berisi mengenai lokasi suatu daerah, dan informasi mengenai sumber daya alam yang terkandung pada daerah tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi kapan saja pada alam berkaitan dengan penambahan atau pengurangan data akan dapat dilakukan secara uptodate tanpa harus membuat baru. Dalam membangun sistem informasi geografis sumber daya alam indonesia indonesia ini menggunakan mapserver sebagai server pemetaan dan script php sebagai bahasa pemrograman web dalam membangun halaman web. Penelitian dilakukan melalui empat tahap yaitu Persiapan, Perancangan, Implementasi, dan tahap Uji coba. Hasil dari penelitian ini adalah Sistem informasi geografis yang menampilkan peta digital dapat disimpan dalam bentuk shape file yang dapat dibuat menggunakan salah satu perangkat lunak sistem nformasi berbasis desktop yaitu ArcView. Selain itu, Sistem infomasi geografis sumber daya alam dapat dijadikan sebagai salah satu sumber inforasi mengenai sebaran sumber daya alam indonesia yang dapat diakses oleh masyarakat luas baik dari dalam maupun luar negeri.

Sumber : http://journal.uad.ac.id/index.php/JIFO/article/view/291

Penerapan Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem yang digunakan untuk mengelola data dan informasi keruangan. SIG memiliki cakupan yang sangat luas, mulai dari pengambilan data di lapangan menggunakan Global Positioning System (GPS), input data ke komputer, analisa dengan software, keluaran berupa model peta, 3D display, SIG berbasis web, dan sebagainya.
Sekarang ini, aplikasi SIG tidak hanya menjadi domain sektor-sektor yang berhubungan dengan lahan saja (seperti militer, pertambangan, kehutanan, perkebunan dan pertanian),  tapi juga sudah secara luas digunakan untuk kesehatan, perdagangan, distribusi, jaringan, dan bisnis.
Banyak instansi pemerintah dan perusahaan sudah mulai menganggap penting atau bahkan sudah menggunakan SIG. Mengembangkan SIG, sebagaimana sistem-sistem lainnya, tentu saja harus dibarengi dengan strategi yang tepat agar pengembangannya tidak salah arah.
Banyak sekali pengembangan sistem informasi yang gagal karena berorientasi kepada output. Tidak ada mekanisme updating atau desain ulang sistem serta terkuncinya kode sumber (source code) adalah penyebab gagalnya pengembangan sistem informasi.
Tidak terkecuali SIG, sering sekali pengembangannya diarahkan untuk menghasilkan peta yang besar, menghasilkan CD/DVD interaktif, SIG berbasis web seperti GoogleEarth, dan display tiga dimensi. Pola pikir tersebut keliru karena orientasinya adalah output tanpa menekankan bagaimana proses di dalam sistem berjalan dengan baik.